Diantara semua, kaulah yang paling aku hormati. Kata-katamulah yang paling aku dengar, karena kaulah yang membentukku, mengajariku, mendampingiku dan karena…kaulah yang mengasuhku.

Naning2”Akan kukatakan padamu satu hal yang telah aku pikirkan pada malam-malam sebelum pagi ini. Aku tahu hari ini akan datang meskipun aku tidak pernah menginginkannya. Seberapapun aku berharap akan tidak hadirnya hari ini, toh pada kenyataannya datang juga dan aku tidak punya pilihan lain kecuali menerimanya dengan ikhlas.

Orang yang akan kita bicarakan ini mungkin adalah orang biasa bagimu, tapi tidak bagiku. Di mataku dia adalah orang yang luar biasa. Dia telah berubah? Ya, dan bahkan aku sudah tidak mengenalinya lagi. Tapi di dalam hatiku aku selalu yakin masih ada dia yang dulu di dalam dirinya; orang yang lembut, sabar dan berjiwa seperti samudera.

Bagiku dia tidak hanya cinta pertamaku. Lebih dari itu, dia sudah seperti anakku. Aku yang menemukannya saat dia tersesat dan tak tahu apa-apa 9 tahun yang lalu. Aku yang mengajarinya dan membentuknya hingga sekarang. Kebahagiaannya adalah keberhasilanku dan kesedihannya adalah kegagalanku.

Kau tidak pernah mengerti besarnya rasa sayangku padanya. Tidak! tidak, kau tak akan pernah mengerti. Rasa sayangku padanya melebihi pasangan hidup. Aku menyanyanginya seperti aku menyayangi anakku sendiri.

Dan pilihan kebahagiaannya adalah kau, bukan lagi aku.

Naning4 Sekarang, katakan padaku dengan jelas. Apakah kau berjanji akan selalu mendampinginya dan selalu mencintainya? Jawablah sekarang juga, ya atau tidak. Jika jawabanmu adalah ’ya’ maka aku akan ikhlas.Kurelakan dia bersamamu. Tapi bila jawabanmu adalah ’tidak’ maka putuskan hubunganmu dengannya saat ini juga! Aku tidak akan peduli dan akan mampu menerima sebasar apapun rasa marah yang akan dia lampiaskan padaku karena bagiku bukan rasa marah itu yang menakutkanku. Yang lebih kutakutkan adalah melihatnya bersedih dan menangis lirih sendirian tanpa seorang pun yang tahu.”

”Ya, aku akan selalu bersamanya dan selalu mencintainya sampai dia sendiri yang mengatakan ’tidak’”

”Baiklah. Sekarang aku merasa jauh lebih tenang. Aku tidak akan berkata apa-apa lagi. Aku titipkan dia padamu dan setelah ini, aku tidak akan ikut campur dalam masalah apapun di antara kalian.’

Dan kaupun pergi, pagi itu. Sendirian kau menyusuri jalan Semarang – Jogja dengan hati remuk redam. Sekarang aku bisa merasakan betapa kosongnya jiwa kamu saat itu dan tahun-tahun setelah itu karena saat itu kau masih terus setia menungguku.

Sekuat apapun aku berusaha, tak akan bisa aku maafkan diriku sendiri. Penyesalan ini begitu dalam hingga kau pun tak akan pernah tahu. Maka saat kau memutuskan akan menikah, batinku menangis bahagia. Aku berterima kasih pada Tuhan karena telah memberiku kesempatan menebus kesalahanku. Hanya dengan rasa iklas inilah aku bisa menyempurnakan rasa sayangku padamu.

Aku tak pernah tahu hatimu terbuat dari apa hingga memiliki ketegaran yang luar biasa seperti itu. Yang aku tahu, hanya dari manusia berhati emaslah lahir kasih sayang setulus yang pernah kau berikan padaku. Hanya manusia-manusia yang terpilih yang memiliki itu.

Tidak, kau tak pernah menyia-nyiakanku, justru sebaliknya. Aku yang begitu bodoh membiarkanmu pergi. Kaulah yang terbaik yang pernah ada dan kini kau telah berada di tempat terbaik didampingi yang terbaik juga. Cita-citaku untuk melihatmu menjadi seorang dokter pun telah terwujud. Sempurnalah semuanya.

317770932l
Kini telah kutebus kesalahanku dan kebodohanku. Aku tak pernah menyesal pernah memiliki sosok sepertimu dalam kehidupanku.

Samwise Gambee berkata, ”Untuk apa kita berjalan begitu jauh, melewati segala yang tampak sia-sia ini untuk sebuah tujuan yang tidak jelas padahal kita berhak menolak beban yang dibebankan atas pundak kita itu? Hanya ada satu jawaban, karena kita percaya akan sebuah kebaikan. Dan seberapapun itu, itu selalu pantas diperjuangkan.”

Tampaknya tanpa sadar kita sudah melewati itu meskipun semua masih jauh dari akhir. Karena akhir adalah sebuah awal dari sebuah pembaharuan. Itulah semangat yang selalu menyala dalam hatimu, yang membuatmu mampu bertahan melewati tahun-tahun penuh kekosonganmu...saat kau menungguku.

Naning, terima kasih. Selalu ada tempat di dalam hatiku untukmu, sampai kapanpun, meskipun itu hanya sebagai kenangan. Jaga kandunganmu baik-baik...

0 komentar: