Tadi barusan ak buka YM aku n ngeliat foto mantanku. Tau ga, di fotonya itu dia kayanya lagi tiduran mo cwo (tau tu cwo nya ato bukan - aku ga pernah liat tu orang n ga pernah tau wajah cwo nya dia yang sekarang.)

Tau reaksi pertamaku? Aku KETAWA !! Bener2 KETAWA! Well, mungkin lebih tepat disebut tersenyum lebar, coz aku ga mau suara ketawaku jadi suara dominan di warnet ni. Ntar dikira aku wong edan sisan, gawat !! Back to the point, aku bener2 ngerasa pengen ketawa ngeliat tu foto. Aku berpikir, 'kok segitu niatnya di mo bikin aku cemburu.' Apa aku ke-GR-an? Rasanya tidak, aku kenal dia cukup baik. Dia tidak akan berbuat seperti itu kalau tidak ada alasannya dan yang kutahu pasti alasan itu bukan untuk dirinya sendiri. Dia berusaha menyampaikan sebuah unspoken massage pada seseorang di luar dia. Dia berusaha mengatakan, 'Lihatlah, betapa bahagianya aku walau tanpamu!!!'

Tapi kemudian aku sadari bahwa di ujung ketawaku tadi ada rasa lain yang muncul. Tiba-tiba aku merasa KASIHAN padanya. Kenapa ya? Aku ga tau pasti, tapi yang jelas aku kasihan atas kondisi kualitas dirinya yang bukan semakin membaik tapi justru sebaliknya.

Ah, tapi biarlah...biarlah itu menjadi urusan pribadinya sendiri. Aku ga punya hak untuk mencampuri kehidupannya dan terlebih lagi karena aku tak punya KEWAJIBAN untuk melakukan itu. Untuk apa perhatian lagi ma dia? Lebih penting ngurusin keadaanku, keluargaku dan masa depanku sendiri.

Aku sudah melakukan yang terbaik untuknya. Ada beberapa hal yang kusesali tapi tidak semuanya. Biarlah penyesalan itu menjadi catatan pribadi kehidupanku. Tapi bagiku yang terpenting adalah aku harus menyelamatkan DIRIKU SENDIRI. Oleh karena itulah aku memilih jalan untuk menyayanginya secara dewasa. Dia mau lebih baik? Silahkan, aku turut senang. Dia mau lebih hancur? Well...aku ga mau ikut campur. Aku hanya akan turut bersimpati tapi hanya itu, selebihnya itu urusan dia sendiri.

Aku justru melihat jauh ke dalam diriku sendiri dan aku menemukan, tidak ada luka sama sekali di hati ini. Aku telah sembuh...dan aku semakin KUAT!!

Mungkin paragraf berikut ini akan terasa agak kasar tapi inilah hasil pengertianku setelah melewati semuanya. Aku harus berterima kasih pada Tuhan karena telah MENYELAMATKAN aku dari dia. Karena kalau tidak mungkin aku sudah terjun bebas menuju jurang kehancuran kualitas diriku sendiri. Apakah saat itu perih? Perih banget! Sedih? Luar biasa sedih, kau tau sendiri. Tapi selalu ada pembaharuan di setiap akhir kan? Dan aku yakin, di ujung sebuah selamat tinggal akan datang sebuah selamat datang yang lain, dan sebuah cerita baru menantiku di depan sana ...Alhamdulillah...

Tahukah kau siapa itu Sang Juara? Sang Juara bukanlah The Last Man Standing, tapi adalah dia yang menyadari bahwa hari ini ia memiliki suatu kualitas diri yang jauh lebih baik dari hari sebelumnya. Dialah Sang Juara...

Baca Selengkapnya......

Saat menerima Frostmount untuk mengalahkan Malganis merupakan awal malapetaka bagi bangsa manusia. Saat itu Artas yang memang tengah dilanda kekalutan akibat ditariknya bala tentara oleh kerajaannya dan merasa dikhianati oleh seniornya yaitu Uther tidak punya pilihan lain. Obeseinya untuk balas dendam pada Malganis yang telah meracuni rakyatnya manjadikan matanya buta terhadap peringatan di tugu tempat Frostmunt menancap.

Pada akhirnya Artas memang menang dalam peperangan tersebut. Namun kemudian bisikan-bisikan Lich King yang terpenjara dalam Frozen Throne membuatnya gila. Finalnya, ia membunuh ayahnya sendiri.

Pertanyaannya, mengapa Artas menjadi gila? Bila jawabannya hanya karena terkena bisikan Lich King, maka jawaban itu aku anggap sangat dangkal. Artas adalah Paladin terbaik nomer dua setelah Uther. Dalam seri DOTA, ia bahkan bisa memanggil malaikat dari langit sebagai penjaganya. Dia memiliki julukan sebagai Sang Penguasa Cahaya. Mentalnya sebagai prajurit paladin dan sebagai putra mahkota tentu saja tidak serapuh itu untuk terbujuk bisikan Lich King.

Jawabannya justru terletak di dalam diri Artas sendiri. Obsesinya sebagai pelindung rakyatnya ternyata berbuah petaka. Saat itu ia merasa dikhianati oleh orang-orang terpercayanya. Ia tak punya kekuatan lain kecuali Frostmount di tangannya. Sementara dia tahu, kegelapan tengah merundung negerinya. Mulai dari serangan bangsa Orc yang bertubi-tubi hingga bangkitnya pasukan paling menakutkan bernama Undead. Kepercayaan-dirinya yang terlalu yakin tidak akan terpengaruh pada bisikan Lich King juga berakibat fatal. Ia membiarkan Frostmount terus didekatnya. Lama kelamaan, tanpa disadarinya, ideologi dan nilai kemanusiaan di dalam dirinya membeku. Ia tidak lagi merasa malu juga belas kasih. Saat dia berkaca, dia tak lagi mengenali dirinya. Wajah dan rambutnya berubah dan fisiknya menjadi sepucat es. Dia tak lagi memperdulikan dirinya di masa lalu. Dia telah berubah menjadi tentara utama pasukan kegelapan dengan julukan ’The Death King’

Baca Selengkapnya......

Sebenarnya Arogorn tak pernah malu untuk mengakui dirinya sebagai pewaris tunggal kerajaan putih Gondor. Namun ia malu pada masa lalunya, pada nenek moyangnya yaitu Insildur.

Pada suatu saat, Gandalf dan Elrond pernah berdiskusi, mambahas tentang kemana seharusnya cincin itu harus disembunyikan. Pada saat itu Elrond menolak bila cincin itu disembunyikan di tempatnya. Lalu Gandalf menyarankan agar cincin itu diserahkan ke tangan bangsa manusia. Elrond dengan sinis kembali menolaknya. ’Manusia itu lemah!’ Katanya dengan perasaan kecewa. Perasaan Elrond sangat bisa dimengerti mengingat kejadian yang terjadi saat cincin itu terlepas dari jari Sauron. Pada saat itu, pasukan persekutuan manusia dan elf menggempur benteng Sauron. Elrond sendirilah yang memimpin bangsa elf. Di tempat lain, bala tentara manusia dipimpin oleh putra terbaiknya yaitu Insildur. Di sebuah pertarungan dramatis, Insildur berhasil memotong jari Sauron hingga cincin tersebut terlepas. Begitu Insildur memungut cincin tersebut, Elrond memerintahkannya untuk menghancurkannya di kawah gunung maut. Hal itu harus dilakukan untuk mengakhiri masa kegelapan di middle earth. Namun apa yang terjadi? Keyakinan Insildur melemah dan dia menolak untuk menghancurkan cincin tersebut. Ia malah memilih untuk menyimpannya. Elrond terkesiap. Ia tahu, jaman kegelapan belum lagi usai.

Prediksi Elrond tepat. beberapa ratus tahun kemudian, Sauron bangkit dan bersekutu dengan Sarunman. Mereka membentuk aliansi kekuatan dua menara. Middle Earth kembali geger. Saat itu hanya ada dua kerajaan manusia terakhir yaitu kerajaan Rohan dan Gondor. Sialnya, mereka ternyata tidak akur. Lebih parah lagi, raja kerajaan Rohan berada di bawah pengaruh sihir Sarunman dan kerajaan Gondor dipimpin oleh wakil raja yang tamak. Lebih gawat lagi, bangsa Elf ternyata berada di ujung kepunahannya. Mereka tengah berencana untuk pindah menuju barat. Bagaimana dengan bangsa dwarf? Bangsa itu ternyata telah dibabat habis oleh pasukan Orc. Gimli adalah bangsa dwarf yang terakhir. Keadaan di middle earth hanya menghitung hari menuju kehancurannya.

Kesengsaraan yang menghantam middle earth inilah yang membuat malu Arogorn. Sebagai kuturunan Insildur, ia merasa darah penghianat mengalir di dalam darahnya. Bila dulu Insildur mau menghancurkan cincin itu segera, maka geger di middle earth tentu sudah berakhir. Beban dan tanggung jawab inilah yang membuat Arogorn menjadi sosok pengembara dan pejuang yang pantang menyerah. Ini terbukti saat tempat persembunyian bangsa Rohan digempur tentara Uruk Hai, Arogorn pantang menyerah. Ia bahkan sempat berdebat keras dengan Legolas. Seburuk apapun kemungkinan yang terjadi, Arogorn tidak boleh pergi. Merasa bertanggung jawab untuk menanggung kesedihan yang diakibatkan oleh ulah Insildur yang menolak menghancurkan cincin kekuatan Sauron tersebut.


Baca Selengkapnya......

Seorang pengembara dari negeri yang jauh tiba di sebuah kerajaan yang berduka

Tuan Raja sedang sedih luar biasa karena putri kerajaan sakit keras tak terkira

Para tabib pun menyerah dan para dokter pingsan melihat penyakitnya

Tuan Raja menjanjikan emas dan permata

bagi siapapun yang bisa menyembuhkan sang putri tercinta


Pengembara itu lalu datang ke istana

Tuan Raja yang putus asa membiarkannya bertemu dengan putrinya.

Saat melihat wajah pucat itu, betapa kagumnya Sang Pengembara

Melihat keindahan yang melebihi 1000 kota

Ia tahu, ia telah jatuh cinta.


Di samping sang putri ia lalu bercerita

Tentang Salahudin hingga Atilla

Tentang Aladin dan negeri persia

Tuan Putri terkesima, betapa indah dunia laksana nirwana

Ia pun tersentuh dan jatuh sembuh jiwa raga

Saat melihat mata Sang Pengembara

Ia tahu, ia pun sedang jatuh cinta


Sang Raja gusar bukan kepalang dibuatnya

Diberikan emas dan permata seperti yang dijanjikannya

Namun Sang Pengembara tak menginginkannya

Ia hanya mau Sang Putri sebagai hadiahnya


Sang Pengembara diseret ke dalam penjara

Ia dicambuk dan didera

Dicukil matanya dengan taring singa

agar tak lagi melihat sang juwita

Dibakar wajahnya dengan besi membara

agar tak lagi ada yang mengenalnya

Dan diberai isi perutnya di bawah panas yang menggila

Sang Pengembara melolong menahan sakit tak terkira

Sebelum akhirnya mengerang meregang nyawa


Sang Putri begitu menderita

mengetahui yang tercinta telah pergi untuk selamanya

Hatinya penuh dendam dan luka

Ia mengutuk semua penghuni kerajaan yang ada

dan menjual jiwa pada Sang Angkara


Tergetarlah langit arcapada saat Sang Angkara tertawa

Melihat Sang Putri bersimpuh di lututnya

Lalu ia jadikan Sang Putri sakti mandraguna

dan dicabutlah jiwanya

Tak pelak, seluruh dewa pucat dibuatnya


Maka pada malam bulan purnama ia mengadakan pesta

Tanpa kecuali seluruh rakyat diundangnya

Tanpa tahu dalam hidangannya

telah tercampur racun dan bisa


Dengan pisau terhunus ia menemui Sang Raja

Kekejamannya sungguh tak terkira

Ia memotong leher Sang Raja

Dan memakan mentah-mentah jantungnya

Setelah itu ia membakar habis negerinya


Maka mata pagi buta berwarna merah menyala

Karena api dendam telah menunjukan kuasanya

Seluruh negeri telah binasa

Bangkai dan mayat manusia tiada berbeda


Sang Putri lalu mencari kekasihnya di neraka

Bala tentara Raja Neraka menghadangnya

Namun panasnya dendam melebihi sejuta magma

Neraka pun menggigil membeku pada akhirnya

Menghadapai amuk sedasyat murka


’Pergilah,’ Raja Neraka akhirnya berkata

Neraka bukanlah tempat untuk manusia baik sepertinya

Pergilah ke sorga karena disanalah tempatnya berada

Tapi hanya orang terpilih yang tahu jalannya

Dan kau bukan salah satu diantaranya’


Sang Putri menemui orang sudra dan memintanya

menunjukan jalan menuju sorga

Namun Sang Sudra hanya bisa bekerja

Sang putri murka dan menyembelihnya


Sang Putri bertemu dengan seorang waisya dan bertanya

kemana jalan menuju sorga

Namun Sang Waisya hanya bisa berniaga

Sang Putri murka dan menggoroknya


Sang putri bertemu dengan seorang ksatria dan bertanya

dimana jalan menuju sorga

Namun sang Ksatria hanya bisa belajar menggapai cita

Sang Putri murka dan merebusnya


Pada akhirnya Sang Putri bertemu dengan seorang Brahmana

Orang tua bijak itu tertegun tak percaya

Melihat mata tiada berjiwa

Hanya kekejaman yang tersisa di dalamnya


Kau tak boleh bertemu denganya,’ nasihat sang pendeta

Karena 1 tahun dunia adalah 500 tahun baka

7 kehidupan dunia telah dilaluinya hingga terbebas dari lingkaran samsara

dan kini ia telah moksa terbebas dari karma

Kehadiranmu tiada lagi berguna.’

Namun Sang Putri tak percaya dan membelah kepalanya


1 tahun berjalan dalam garis sang kala

Tak terhitung nyawa yang dicabutnya

Tak sadar hatinya telah dingin binasa

Tersesat dalam gelapnya dendam brama

Setelah melewati bintang kejora hingga kuburan bangsa aria

Tibalah Sang Putri di sebuah waktu yang tak pernah tua

Di situlah Sang putri tahu, ia telah sampai di gerbang nirwana


Langkahnya gontai namun hatinya bahagia tak terkira

Mengira kekasih akan menyambutnya

Namun yang terlihat adalah muara segala siksa

Melihat Sang pengembara dalam pelukan seorang bidadari sorga


Dengan hati remuk redam, Sang Putri menghampiri dan menariknya

Diperlihatkan padanya kalung pemberian tanda cinta

Diingatkan padanya sejuta janji setia

Namun saat Sang Putri melihat matanya

Ia sadar, Sang Pengembara sudah tak lagi mengenalnya


Sang putri berlari hingga ujung dunia

Ia meraung seraya mengutuk langit, bumi dan segala yang ada

Air matanya yang hitam seperti jelaga

Namun hanya kesunyian yang menghampirinya

Sesal dikemudian tiada berguna


Sang Putri tergolek lemah tak berdaya

Dengan pisau menancap di dadanya

Sesal dan pasrah membungkus rasa

Sejenak ia teringat akan wajah kekasihnya

Juga Aladin dan negeri Persia

Namun semua hilang tersapu dinginnya angin senja


Di sana, Sang Putri menutup kehidupannya

Haru menusuk, hingga para dewa mengampuni dan mencintainya

Yang Tak Berjiwa moksa menjadi angin senja

Agar ia bisa selalu berada di sisi Sang Pengembara

Dan memberi kehidupan dalam tiap nafasnya...

Baca Selengkapnya......

Kami adalah anak-anak batu

Yang terlahir dengan sebuah kutukan

yang terpancar dari langit

dan menghujam curah ke hati yang tersayat terluka

Dalam kasih ibu yang terlupakan


Kami berlayar ke delapan mata angin

singgah di seribu pelabuhan dan melihat sejuta wajah

Kami melihat begitu banyak tari dan mendengar begitu banyak puisi

dan tiba di sebuah negeri

dimana saujana para pertapa mengheningkan cipta

Di bawah pohon Bodhi hingga berdiri di depan Arasy


Kemudian kami tiba di negeri para peri

yang diantaranya berbaris para raja dan ksatria

dimana warna pelangi tergambar pada baju zirah mereka

Seperti halnya kau tahu saat kau melihat garis bulan

yang putih seperti garis para gadis pemanen padi

Saat itulah kami tahu akan satu hal, Ibu

Kami telah jatuh asmara


Namun cinta kami adalah dosa

dan air mata bukan lagi bahagia

tapi sebuah cerita duka

Karena kau inginkan tiada dua cinta


Di garis pantai itu kami meniti cakrawala

Tubuh kami tiada lagi menggelora

api itu telah memupus redup

Seiring air mata yang tak terurai

Kami mengerti, tempat kami tak lagi di sini


Ibu, andai kau melihat kami

yang kini terbujur seperti berhala

siang dan malam menghitung titik nadir para dewa

menghirup udara yang tak lagi hidup

dan aroma beku yang memeluk rasa kami


Kami tak membencimu, tak menyalahkanmu atas kutukmu

Hingga raga kaku dan nafas membeku

Kami tetap mencintaimu

tapi ampuni kami karena tak lagi bisa di sisimu

Baca Selengkapnya......

Angka biner terdiri dari dua angka (BI=dua) yaitu 0 dan 1. Sebenarnya penggunaan kata ’angka’ pun tidak sepenuhnya tepat karena 0 dan 1 disini juga bisa diartikan sebagai sebuah bilangan. Apa bedanya angka dan bilangan? Angka adalah sebuah simbol, sebuah gambar bahasa sementara bilangan adalah sesuatu yang bisa dibilang atau dihitung. Dalam dunia komputer angka dimasukan ke dalam tipe data string, sementara bilangan dimasukan ke dalam tipe data integer.

Lalu mengapa menggunakan kata angka? Karena 0 dan 1 di sini sebenarnya merupakan sebuah kondisi logika yang mewakili sebuah perbedaan ekstrim dan spontan. Di dalam dunia komputer tidak digunakan gelombang sinus yang mempunyai fase dari lembah mencapai puncak, namun perubahannya terjadi secara spontan. Keadaan 0 dan 1 ini diartikan sebagai kondisi ’ada’ dan ’tidak ada.’ Ada dan tidak adanya apa? Yaitu keberadaan atau ketidakberadaan pulsa listrik yang disebut denyut elektromagnetis. Denyut-denyut inilah yang kemudian disebut sebagai clock yang menggerakan seluruh sistem komputer. Atau dengan kata lain, kondisi logika ’ada’ dan ’tidak ada’ inilah yang kemudian membentuk dunia elektronik digital, termasuk di dalamnya adalah sistem komputer.

Untuk membentuk sebuah dunia raksasa elektronik digital, kondisi logika 0 dan1 ini kemudian membentuk sebuah pola-pola tertentu yang bisa diterjemahkan oleh bahasa mesin. Urutannya adalah bit, byte, field, record dan file. Byte adalah satuan data terkecil di dalam dunia komputer yang mewakili 1 karakter. 1 byte ini terdiri dari 8 bit atau 8 ketukan elektomagnet. Untuk membuat pola-pola tertentu agar bit-bit ini bisa ditranslate, dibaca dan disusun hingga menjadi sebuah file diperlukan sebuah perhitungan matematika. dengan menggunakan sifat-sifat operator matematika, maka kemudian tersusunlah file-file yang bisa dinikmati sekarang, dari file jpeg, mp3, 3gp atau yang lebih komplek dari itu. Dalam penyusunan inilah konsep 0 dan 1 ini bisa disebut sebagai sebuah bilangan karena bisa dihitung.

Menarik sekali bahwa kemudian kita mencoba mencari benang merahnya dengan kalimat ’Bhineka Tunggal Ika.’ Kalimat ini disusun pada saat pemerintahan kerajaan Majapahit sedang mengalami puncak kejayaannya, ditandai dengan bersatunya jajaran pulau-pulau di nusantara bahkan sampai daratan Campa. Tentu saja luasnya wilayah Majapahit ini menghasilkan beragamnya kultur, budaya, rasa dan kepercayaan yang sangat potensial untuk melahirkan konflik horisontal. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah alat pemersatu agar potensi konflik itu bisa diredam. Karena ini menyangkut masalah kenegaraan, maka alat yang paling jitu adalah ajaran atau ideologi. Majapahit membutuhkan sebuah ideologi pemersatu wilayah raksasanya. Seorang pemikir pada saat itu, Mpu Tantular dalam Kitab Sutasoma mencetuskan ’Bhineka Tunggal Ika’ yang berasal dari struktur kata ’Bhine Ika Tunggal Ika’ yang secara harfiah berarti ’Beda itu satu itu.’ Perlu diketahui bahwa kata ’ika’ disini bukan berarti satu seperti yang kebanyakan orang sangka namun hanya merupakan kata penunjuk. Kata yang berarti satu adalah kata ’Tunggal.’

Ternyata ideologi ini terbukti berhasil meredam potansi konflik horisontal yang ada pada saat itu. Bila kemudian Majapahit runtuh, itu karena sebab yang lain. Namun yang menarik adalah kalimat ’BEDA itu, SATU itu.’ Kalimat ini mempunyai dua objek yang dibicarakan yaitu ’beda’ dan ’satu.’ Meskipun dalam ilmu bahasa lawan kata dari ’beda’ adalah ’sama’ namun bila dilihat dari sejarah keadaan Majapahit saat itu, keadaan yang paling tepat sebagai lawan dari ’beda’ adalah ’satu’ itu sendiri. Beda yang menjurus pada perpecahan dan satu yang mempunyai cita-cita untuk berkumpul. Suatu perbedaan yang sangat ekstrim, yang bila digabungkan dengan pola-pola tertentu justu menghasilkan keharmonisan dalam menopang dunia raksasa yang bernama kerajaan Majapahit.

Atas pemikiran inilah, maka negara Indonesia yang memiliki sifat mirip dengan kerajaan Majapahit menggunakannya sebagai slogan negara.

Yang lebih menarik lagi adalah kalimat ’Laa Ilaaha Illallahu’ yang bila diterjemahkan berarti ’Tidak ada Tuhan selain Allah.’ Bila melihat asal bahasanya adalah ’ La Illah Il Allah,’ yang berarti ’Tidak Ada Tuhan Ada Tuhan.’ Pada awal kalimat menekankan pada maksud negasi namun pada akhir kalimat jutru terdapat penekanannya. Bukankah itu merupakan sebuah dua kutub yang bersebrangan, perbedaan yang ekstrim namun menurut ajaran saya, sebagai seorang muslim, kalimat itulah yang justru digunakan oleh Allah sebagai lambaran dalam menciptakan dan menyusun alam semesta ini.

Kalau kita cermati, ada konsep lain yang (mungkin) sama yaitu ’Yin Yang’ dan ’kosong itu isi, isi itu kosong.’ Lihatlah uang logam atau hal-hal lainnya di dunia ini dan kita akan semakin banyak menemukan contoh lainnya tentang pemikiran ini. Bahkan kehidupan planet bumi pun ditopang oleh dua kutub yang saling bersebrangan di utara dan selatan, kan?

Menarik sekali menyadari bahwa ternyata keharmonisan itu dilahirkan bukan dari persamaan, tapi justru dari perbedaan-perbedaan.


Baca Selengkapnya......


Nol ternyata memiliki nilai filosofi yang sangat dalam. Dalam sejarah penemuan angka dan bilangan, 0 merupakan yang tersulit yang pernah dicari. Pada saat itu para ilmuwan kuno percaya bahwa ada sebuah bilangan awal dari semua bilangan yang bisa dihitung, yaitu 1. 1 yang merupakan tolak ukur awal sebuah hitungan kemudian dilipatkan dengan ukuran yang sama. Dari situlah kemudian terlahir angka 2, 3, 4, dan seterusnya. Aku tidak tahu benar bagaimana mereka menemukan angka satuan berhenti hingga angka 9. Pada saat mereka menemukan angka setelah angka 9 mereka terhenti sejenak. Ada sesuatu yang aneh di sini. ada sesuatu yang tertinggal. Sesuatu yang mirip dengan angka setelah angka 9 ini.

Para pemikir kuno ini kemudian menemukan bahwa ada sesuatu di belakang 1. Sesuatu yang ada namun tidak bernilai. Bersifat kosong namun bisa dihitung. Para pemikir tersebut kemudian memberikan simbol untuk angka ini dengan 0 (nol) dan ditetapkan sebagai angka awal bilangan satuan.

Dalam perkembangannya 0 ini ternyata memiliki peran yang sangat vital dalam ilmu kalkulus dan turunannya. Angka inilah yang kemudian membentuk simbol puluhan, ratusan, rubuan dan seterusnya. Angka 0 pula lah yang kemudian menjadi sumbu dari semua diagram dan dianggap sebagai awal dari segalanya.

Pengkajian tentang angka 0 ini kemudian merembet ke dunia filosofi hingga para pencari Tuhan. Mereka percaya angka 0 ini merupakan analogi Tuhan di dalam dunia matematika. Mari kita ulas pemikiran ini.

Bila dilihat dari sifatnya 0 memiliki sifat yang bila dikalikan dengan sebuah bilangan, maka hasilnya adalah nol itu sendiri. Perkalian merupakan operator matematika yang memiliki konsep ’atau’ di dalam dunia komputer. Bila dibaca dengan kaca mata filosofi, perkalian sebuah bilangan dengan 0 selalu menghasilkan bilangan 0, bisa dibaca seperti ini, ’Bila kita disuruh memilih sebuah materi di dunia, apapun itu, ATAU Tuhan, maka yang benar, menurut analogi matematika, adalah kita harus memilih Tuhan.’

Operator penjumlahan dalam dunia komputer diartikan sebagai ’dan.’ Hukum matematikanya adalah bila sebuah bilangan dijumlahkan dengan 0 maka hasilnya adalah bilangan itu sendiri. 0 melebur ke dalam bilangan itu sendiri. Filosofinya, ’Bila sebuah materi apapun di dunia ini ditambahkan dengan kuasa Tuhan, maka yang nampak hanya materi itu sendiri.’ Hal ini tepat dengan ajaran Al Quran yang selalu menyerukan kepada Muhammad untuk menerangkan bahwa Allah itu dekat, lebih dekat dari pada urat nadi kita sendiri.

Bagaimana dengan pengurangan? Operator pengurangan memiliki beberapa sifat unik. Di dalam dunia komputer tidak dikenal konsep logika operator pengurangan, meskipun memang dalam perhitungan aritmatika tetap ada operator ini. Kebalikan dari AND (penjumlahan) andalan NAND namun dia memiliki nilai sendiri yang berbeda dengan pengurangan. Lalu apa sebenarnya pengurangan ini?

Jawabannya terletak pada diri bilangan itu sendiri. Pengurangan mempunyai simbol operator berupa tanda (-) minus. Akan tetapi tanda minus ini sebenarnya bukan sepenuhnya operator matematika yang berfungsi menggabungkan dua bilangan atau lebih. Tanda minus ini melekat di diri bilangan tersebut seperti halnya tanda penjumlahan yang memiliki simbol plus (+). Hanya saja, karena tidak mempengaruhi perhitungan aritmatika maka tanda plus ini biasanya dihilangkan. Operator yang sebenarnya tetap bekerja justru adalah penjumlahan dan perkalian.

Contohnya:

12 – 45 = -45 + 12

  • +12 -45
  • +12 (+) – 45
  • -45 (+) + 12, sesuai dengan sifat dasar aritmatika + kali + adalah +, maka
  • -45 + 12, dibaca minus 45 DAN plus 12


Lalu bagaimana dengan filosofi ke-Tuhanan dilihat dari analogi pengurangan terhadap angka 0?

Di sinilah letak kemenarikannya. Satu lagi yang perlu diketahui adalah sifat 0 yang berbeda dengan bilangan integer lainnya. Dia tidak memiliki nilai positif dan negatif layaknya bilangan integer lainnya. Ini senada dengan sifat Tuhan yang mutlak. Muhammad mengajarkan bahwa ’Dialah Allah, Yang Berdiri Sendiri.’ artinya Tuhan tidak membutuhkan apapun sebagai tolak ukur-Nya melakukan apapun. Dia adalah Yang Maha Berkehendak, yang bila menghendaki sesuatu cukup mengatakan ’Kun’ lalu ’ Fayakun.’

Mari kita lihat contoh operator matematikanya

12 – 0 = 12 atau +12 – 0 = +12

0 – 12 = -12

Di atas bisa dilihat, apabila diteliti lebih dalam, bahwa pengurangan terhadap 0, meskipun 0 ini sebagai subjek maupun objek, tidak berpengaruh terhadap hasilnya. Di perhitungan pertama (12-0) tidak perlu ada karena Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang hingga tidak ada minus 0 yang ada adalah bilangan itu sendiri yaitu plus 12. Demikian juga dengan pengurangan yang kedua. Minus 12 hasil dari perhitungan itu ada karena memang sudah melekat di diri bilangan 12 tersebut.

Dilihat dari sudut ilmu aritmetika, perhitungan pengurangan terhadap 0 sebenarnya tidak ada. Tafsir filosofis dari sudut ke-Tuhanan-nya? Well...silahkan cari sendiri.

Yang paling menarik adalah bila ditilik dari konsep operasi pembagian. Seperti kita ketahui, pembagian melibatkan pembilang dan penyebut. Apa yang terjadi apabila 0 jadi bilangan pembilang? Maka hasilnya adalah 0 itu sendiri. Dalam kehidupan ini, Tuhan-lah pembilangnya, dan itu tidak terbantahkan. Dialah yang memberi komando dan seruan pada makhluknya termasuk manusia. Hasilnya 0 itu sendiri, atau kuasa Tuhan itu sendiri. Maka benar adanya apabila kemudian Islam mengajarkan bahwa ’kemanapun kau menghadap disitulah Wajah Allah berada.’

Apa yang terjadi bila 0 menjadi bilangan penyebut dan bilangan lain menjadi pembilangnya? well...ambil kalkulator. Jawabannya adalah tidak terdefisini artinya tidak ada! Karena memang tidak ada aturannya di dunia ini makluk menjadi penyeru pada Khaliknya, betul?

Kita sama-sama tahu bahwa 0 adalah awal dari semua bilangan. Untuk lebih jelasnya coba lihat diagram Cartecius dan kau akan melihatnya sendiri.

’Dan sesungguhnya kitab ini (Al Quran) adalah pelajaran yang nyata bagi orang-orang yang berpikir.’


Baca Selengkapnya......

Secara tersurat pesan untuk menghormati sosok ibu itulah yang disampaikan dongeng ini. Betapa tingginya nilai seorang Ibu yang telah mengandung, melahirkan, menyusui dan membesarkan tanpa pamrih. Kita juga diingatkan betapa tajamnya kata-kata seorang Ibu, apalagi dalam keadaan tersakiti. Dalam cerita itu, kekuasaan Malin Kundang yang kaya raya pun tidak mampu menahan kutukan ibunya. Surga berada di telapak kaki ibu. Itu pula yang sering kita dengar pentingnya sosok Ibu bagi kita, anaknya.

Namun bila dipelajari lebih dalam, ternyata makna yang tersirat sungguh dalam. Kata ’ibu’ memiliki nilai yang tinggi dalam bahasa indonesia, hingga ada kata ibu jari, ibu pertiwi, ibu kota dll. SIAPA itu ’Ibu’? Ibu adalah yang melahirkan kita, anaknya. Lalu APA itu ’Ibu?’ Ibu adalah melahirkan kita, produknya.

Mari kita lihat dari konteks nasionalisme saja, mumpung kebangkitan nasional masih hangat. Kita dilahirkan dari Ibu pertiwi. Kita bergelar putra-putri Ibu Pertiwi. Ditanah inilah kita dikandung, dilahirkan dan dibesarkan. Ibu pertiwi menyediakan kita makanan dengan sawah, lembah dan gunung-gunung. Ibu pertiwi membesarkan kita dengan kehangatan iklim tropis dan menidurkan kita dengan dongeng-dongeng indah tentang nenek moyang kita yang seorang pelaut. Dan Ibu pertiwi mengajari kita untuk berbicara dengan bahasa Indonesia, mengajari kita untuk tetap semangat seperti para pahlawan pendahulu kita yang gagah berani. Kita mencintai Ibu Pertiwi ini sebagaimana Malin Kudang mencintai Ibunya.

Lalu kita tumbuh dewasa. Seperti Malin Kundang yang pergi berlayar untuk melihat dunia, kita pun berselancar di dunia internet dan melihat dunia. Kita membaca dari buku dan terbang melewati lautan menuju tanah orang. Lalu kita melihat Venessia yang eksotik, Paris yang anggun dan Hollywood yang semarak. Tiba-tiba kita jatuh cinta pada kemewahan ini. Kita menceburkan diri dalam dunia baru kita yang penuh dengan gelora cita-cita. Namun pada suatu hari, seperti halnya Malin Kundang, kita pun rindu pada kampung halaman. Kita rindu pada ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Kita pun menengok kembali ke asal kita, sebuah negeri yang bernama Indonesia. Namun yang kita temui ternyata kekecewaan, karena Ibu pertiwi ini tidak romantis, tidak anggun, tidak elok dan tidak keren. Malin Kundang pun malu melihat keadaan Ibunya, maka dia pun tidak mengakui ibunya. Lihatlah diri kita. Pergilah ke depan kaca dan lihatlah ke dalam diri ini. Akuilah betapa kita sudah jauh dari cita-cita ibu pertiwi kita.

Dan kulihat ibu pertiwi tengah bersusah hati. Kulihat air matanya berlinang, emas dan intannya terkenang. Ibu Malin Kundang merintih sedih. Ia mengingatkan anaknya tentang gunung, sawah dan lautan tempatnya bermain waktu kecil. Namun Malin Kundang tetap tak bergeming. Lalu Ibunya mengutuknya menjadi batu. Malin Kundang tak kuasa menolak kutuk itu. Dia pun menjadi batu dalam penyesalan. Dan dia berdiri di sana untuk selama-lamanya. Kita bisa merasakannya, merasakan perihnya kutukan itu di dalam hati kita. Hati yang selalu rindu untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, namun tak lagi bisa. Karena kita telah jatuh cinta pada dunia luar yang luas membentang di sana. Itulah kutukan yang kita terima, putra-putri negeri ini. Kita tak pernah sadar bahwa kita inilah Sang Malin Kundang yang telah berubah menjadi batu.


Baca Selengkapnya......

Kalimat sebuah bahasa ternyata tidak bisa ditranslate ke dalam kalimat bahasa lainnya selalu dengan sempurna. Karena kata dan frase sebagai pembentuk kalimat, seperti halnya produk budaya manusia lainnya, proses pembentukannya terpengaruh dari banyak hal. Sesuatu yang kuat, yang nilainya hendak diabadikan dalam kata itu sendiri.

Sebagai sebuah bangsa yang memiliki mobilitas yang sangat tinggi, bangsa indonesia mengenal
kata ’tanah tumpah darah’, ’tanah air’ dan ’kampung halaman.’ Bila frase-frase tersebut ditranslate ke bahasa inggris, maka padanan kata yang menyerupai adalah ’homeland,’ sebuah kata yang secara harfiah bertransformasi menjadi frase ’tanah rumah’ atau ’tanah kembali.’ Tanpa bermaksud untuk membuat rumit sesuatu yang sederhana, ternyata fakta dibalik realita ini cukup menarik untuk diketahui.

Images_1Bangsa Indonesia mengenal frase ’tanah tumpah darah.’ Frase ini bagi sebagian orang terasa mengerikan sebaliknya bagi sebagian lainnya memiliki aura herois. Tanah tumpah darah, sebuah tanah dimana darah ditumpahkan. Sebuah kondisi yang berarti terluka parah atau bahkan dibayar dengan nyawa bagi si pemilik frase tersebut. Pembentukan frase ini bukan merujuk pada kekerasan yang acap terjadi di negeri merah putih sekarang ini, namun jauh ke masa lalu, frase ini terbentuk karena
nilai historis. Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari bangsa koloniallah yang kemudian membentuk frase ini.
Mereka
mempertahankan tiap jengkal tanah ini meskipun harus menumpahkan darah hingga kering.

Frase ’tanah air’ berbeda lagi. frase ini terbentuk untuk menceritakan kondisi geografis si
pemilik frase ini. Nusantara yang membujur dari ujung timur hingga ujung barat terdiri dari jajaran pulau dan laut. Hal inilah yang kemudian melahirkan frase tersebut. Jadi tidak cukup tepat bagi, misalnya, bangsa arab yang tidak mempunyai pantai menggunakan frase tersebut.

Frase ’tanah tumpah darah’ hampir sama dengan kata ’homeland’ – nya inggris. Mereka
sama-sama merujuk pada nilai sejarah. Bangsa inggris yang merupakan bangsa pengembara menggunakan kata tersebut untuk menceritakan tanah kelahiran mereka yang jauh. Ada nilai melankolis di sini mengingat ’home’ berbeda dengan ’house.’
’Home sendiri bisa berarti ’yang berhubungan dengan rumah’ dan bisa juga berarti ’pulang.’ Saat mengatakan kata itu mereka seakan-akan bercerita bahwa mereka punya tanah kelahiran yang terletak (relatif) jauh dan ke sanalah mereka akan pulang.

Nilai kata ’home’ sendiri kemudian secara fleksibel bisa ditransformasi untuk nilai-nilai
romantisme.
Dua orang kekasih yang saling mencintai bertemu dan berkata, ’I feel home.’ Atau pada saat seseorang berkata, ’let’s go home’ pada seseorang yang lain yang tersesat jiwa dan raganya dan kemudian orang tersebut menjawab, ’I have no more home.’ Terjadi kesulitan saat mentranslate percakapan tersebut ke dalam bahasa Indonesia. Bukan karena struktur bahasanya tapi lebih pada diksi, nilai kata itu sendiri. Sebuah sinetron pernah mengadopsi percakapan tersebut ke dalam bahasa indonesia. Percakapan itu kemudian menjadi, ’Mari kita pulang,’ dan dijawab, ’aku tak lagi punya pulang.’ Tidak hanya kemudian menjadi asing di telinga, percakapan itu sendiri kemudian kehilangan rasa romantisme yang sebenarnya hendak ditonjolkan. Memang sebuah dilema, karena percakapan itu juga tidak bisa ditranslate menjadi, ’mari kita pulang ke rumah,’ dan dijawab, ’aku tak lagi punya rumah.’ Secara struktur bahasa, percakapan ini jauh lebih lugas, namun memiliki nilai yang melenceng jauh dari aslinya.

Images2Kembali ke prinsip dasar komunikasi. Komunikasi terjadi karena ada minimal 2 pihak yang saling memberikan pesan. Bagaimanapun cara pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi itu saling memberikan pesan, seaneh apapun itu, bila pesan-pesan yang disampaikan bisa dimengerti oleh masing-masing pihak maka bisa dikatakan komunikasi tersebut berjalan tanpa masalah. Seseorang yang terlalu grogi untuk mengatakan ’aku sayang kamu’ pada seseorang yang disayangi bisa saja
menyampaikan pesannya melalui surat dan bunga atau lebih dari itu dia bisa menyampaikannya dengan surat berharga atau bunga deposito. Well…

Baca Selengkapnya......

Panasnya matahari yang menyengat tak mampu membiaskan warna merah di balairung istana siang itu, sebaliknya suasana terasa gelap mencekam. Udara terasa berat dan awan mendung terasa menggulung langit kerajaan Majapahit dikarenakan sumpah mengerikan sang maha patih Gajah Mada. Betapa tidak, Sang Patih bersumpah disaksikan langit, Sang Prabu dan jajaran pemerintahan serta ribuan pasang mata milik rakyat kerajaan legendaris itu untuk hidup dalam puasa dan keprihatinan tak berkesudahan. Tak ada sesuatu pun yang mampu membebaskan dirinya dari sumpah itu kecuali oleh satu keadaan; bersatunya jajaran wilayah di nusantara di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Tak pelak, mereka yang ada pun terdiam. Keringat dingin bercucuran merasakan hebatnya keadaan yang akan ditulis dalam sejarah bahkan ratusan tahun
setelah hari itu.


Sejarah pun kemudian mencatatnya. Melalui kecerdasan, strategi, intrik politik bahkan kontroversi, Sang Patih hampir saja mampu mewujudkan sumpahnya itu. Pada suatu hari, sang patih melakukan kesalahan fatal yang mencoreng muka Sang Prabu dan nama kerajaan. Sejak itu Sang patih menghilang secara misterius dan tak tercatat lagi namanya dalam sejarah. Konon cerita, dia moksa menjadi angin.


GmSumpah adalah sebuah janji, sesuatu yang harus ditepati. Bahkan dalam kajian sebuah agama, janji adalah hutang yang akan dibawa mati dan dipertanggungjawabkan di hadapan Sang Pencipta Kehidupan. Sumpah adalah sebuah kalimat yang melahirkan sebuah perbuatan untuk memenuhinya. Dia bersifat mengikat dan hanya dapat terbebaskan dalam kondisi-kondisi yang telah disepakati bersama. Sesuatu yang besar, sesuatu yang menentukan harga atas diri kita.

Dan sumpah adalah sebuah kata.

Seperti produk kebudayaan lainnya, sumpah kemudian memiliki padanan kata. Kita bisa menemukan kata janji, komitment atau understanding di dalam keseharian. Dan setiap kata memiliki nilai konotatif yang berbeda-beda. Lambat laut diksi sumpah lebih banyak ditemukan dalam dongeng, legenda dan epos. Jarang sekali ditemukan kata itu dalam kontek kehidupan modern. Akibatnya muncul perspektif bahwa sumpah hanyalah sebuah dongeng dan seperti halnya dongeng, dia gampang diucapkan, bersifat menghibur dan kebanyakan hanya digunakan sebagai cerita penghantar tidur. Sesuatu yang esok hari bisa dengan mudah dilupakan.

Sekarang, kata yang lebih mudah ditemui adalah janji dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia bisnis, kata itu berubah menjadi perjanjian setelah teraffikisasi. Dengan diadopsi dari bahasa asing muncullah kata komitment, undestanding dan yang lainnya yang masuk ke dalam ragam bahasa informal. Itu belum termasuk ragam bahasa slank yang terus berkembang dan berbeda di setiap komunitas. Begitu banyak akar, begitu jauh dari sumber batang kata itu sendiri yang pada akhirnya membiaskan makna yang sebenarnya.


Dalam kenyataannya, kata janji adalah yang paling umum digunakan dalam kehidupan saat ini. Dalam ilmu marketing, janji adalah senjata nomer wahid. Janji digunakan untuk menarik calon pelanggan agar memakai produk mereka, apapun produk mereka itu. Dengan menyerang basic psikologis manusia, janji membuat calon pelanggan itu melambung dalam angan-angan atau setidaknya terdiam berpikir ulang. Tapi dunia marketing adalah dunia berjualan. Tujuan mereka
adalah menjual produk mereka dan janji hanyalah sebuah senjata. Dan sebagai senjata, ia tidak bermata. Ia hanya mengikuti apa kemauan si tuannya termasuk di dalamnya adalah untuk menipu.


Janji adalah kalimat yang melahirkan usaha untuk memenuhinya, dalam beberapa kejadian digunakan untuk memberikan sensasi tenang sebuah pihak, yang bisa dipatahkan apabila si subjek tidak mampu atau tidak mau memenuhinya tanpa harus meminta objek untuk membebaskannya. Dalam komperasinya, sumpah adalah wajib dan janji adalah sunah.


Gm2Oleh karena itulah seseorang cenderung menolak untuk bersumpah dan lebih memilih untuk berjanji. Sesuatu di dalam dirinya mengetahui bahwa janji lebih ringan sedang sumpah terdengar klise, tidak gaul dan satu hal lagi, karena dia tahu sumpah itu harus dipertanggungjawabkan pada Yang Mengakhiri.

Juliet mati dengan mulut berbusa dan wajah membiru. Gajah Mada, dibawah panji Majapahit yang bekibar-kibar terlihat kurus. Api di matanya yang menyala bukan untuk kesenangan dunia, dia sudah lama lupa pada nikmatnya rasa itu. Motivasi apa yang membuat mereka melakukan hal gila seperti itu? Banyak teori yang berusaha menjelaskan hal itu, dari kebodohan hingga heroisme namun tak ada jawaban pasti. Satu hal yang pasti adalah mereka melakukan semua itu dimulai dari sebuah susunan kata yang membentuk kalimat yang kita sebut sebagai 'sumpah'.

Baca Selengkapnya......

Renny, saat tulisan ini kubuat, aku sama sekali tidak tahu tentangmu; bagaimana kabarmu, di mana tempat tinggalmu, dimana kau bekerja dan…apakah kau masih mencintaiku.

Kabar terakhir yang kau beri hanya berupa SMS singkat,”Aku sudah menikah…”

Renny2Tapi kau ada, kini tidak sering hanya kadang, dalam pikiranku. Bayangan, ilusi, khayalan atau apalah itu yang membuatku tahu, sesuatu yang telah lama kau tahu, bahwa semua tak akan pernah sama. Perubahan yang dijajar waktu. Manusia tumbuh dan waktu berjalan maju, tidak pernah sebaliknya.

Semua tak akan kembali sama, tapi kehadiranmu memberi sesuatu yang lain, yang dibutuhkan mendasar bagi kita semua, yaitu sebuah harapan.

Kini harapan itu ada. Aku mulai mengerti bahwa waktu tak berhenti saat aku jatuh, dia tak akan merintih saat aku menangis lirih, dia adalah sebuah konsep sombong yang egois dan kupastikan dia akan meninggalkanku, kecuali aku berjalan seiring dengannya.

Harapan itu bernama Lasmi, sebuah cerita dari tanah yang jauh.

Suatu kali ia datang dan mengetuk gerbang kotaku. Kota yang tandus dimana kitab-kitab cerita lama terkubur di bawahnya; sebuah tanah yang hampir mati dan terlupakan bahkan oleh penghuninya sendiri. Dia datang seperti mimpi, langkahnya ringan seperti angin. Dari jejaknya tumbuh rumput, bunga dan kehidupan. Dia membangkitkanku dan menghidupkan kembali kotaku; kota dalam hatiku.

Renny, kini aku mulai mengerti kenapa Anoman, pada akhir hayatnya, menulis surat cinta untuk Trijata, istri yang mengkhianatinya yang telah mati ribuan tahun sebelumnya. Mungkin karena ia telah memaafkannya atau juga karena masih mencintainya.

Tak jelas benar kenapa aku menulis ini untukmu, tapi yang jelas karena dulu hanya kepadamulah aku bisa bercerita; tentang gunung-gunung, tentang sungai-sungai, tentang sebuah negeri yang berbatas rumah para pertapa dan tentang kabut yang berjalan di pelataran rumahku saat gelap tiba.

Renny_1
Bila kini kuucapkan sebuah selamat tinggal, maka biarlah kau kekal di dalamnya. Biarlah kita saling melupakan dan kita tak akan bersapa lagi bila nanti kita berjumpa. Bebaskan aku, biarlah aku pergi…karena di ujung sana cerita baruku menunggu.

Renny ku sayang, jangan menangis lagi…aku selalu merindukanmu…

Baca Selengkapnya......

Roxy sahabatku, pa kabar? di mana kamu sekarang? Gimana hubunganmu ma Nani? Masih, apa udahan? Kalo masih, udahlah, jangan selingkuh lagi. Untung aja Nani gak tau, kalo tau, bisa diambilnya nyawa kau itu...hehehe...

Rox, ternyata aku butuh waktu beberapa tahun buat ngerti apa yang kmu rasain saat itu, tentang ’keadaan’ sister. Pasti sakit banget ya rasanya ngedapetin orang yang kita sayang seperti itu. Kita berharap bisa balik ke masa en nyegah semuanya terjadi ya. Kadang, entah dari mana, harapan itu terlihat nyata banget, dan semuanya terasa sangat mungkin, tapi realitanya...masa lalu memangseperti hantu, setidaknya bagi kita berdua.

Sebenernya, gimana cara kamu overcome perasaan kmu saat itu? Apa kamu bener-bener sayang ma sister. Kalo sister bukan selingkuhanmu en dia pacar kmu beneran, apa kamu bisa menerimanya seperti kamu menerima dia saat itu? Bagaimana dengan Nani?

Klo kamu ada saat ini, kamu pasti akan menjawabnya panjang lebar, karena yang kutahu, kau gak pernah nolak untuk terbuka ma aku. Kamu bakal cerita beberapa menit sebagai pemanasan. Beberapa saat kemudian, pas matamu udah mulai menerawang dan nafasmu terlihat lelah, kamu bakal masuk kamar ngambil gitar en beberapa botol air aki. Aku inget betul suaramu yang sebenarnya jelek itu, terdengar keras dan menusuk genderang telingaku. Tapi toh aku gak keberatan. Mungin karena aku sudah terlalu mabuk atau mungkin juga karena kita sama-sama mengerti bahwa suara kita sama-sama jelek? Entahlah, kita tidak gak pernah sempat membicarakan itu. Yang kuingat hanya wajahmu yang merah padam, duduk sendiri di tembok dan melihat ke langit malam itu (aku lupa tanggal, bulan n tahun berapa). Kau terlihat sedih sekali.

Saat itu aku mencoba untuk mengerti. Tak disangka, kini setelah sekian tahun aku baru bisa mengerti. Dan kalau aku boleh jujur, aku sebenarnya gak pengin ngerti saja, karena ternyata terasa sangat perih. Kini setiap kali aku mengingatmu, aku seperti tahu apa yang kau pikirkan malam itu. ’Kenapa? kenapa aku harus bertanggung jawab untuk sesuatu yang tidak pernah aku lakukan?’ saatitu kau pasti berpikir seperti itu.

Tidak ada jawaban pasti dan aku pun yakin kalau saat itu kau menanyakan itu pada sister, dia pun tidak bisa menjawabnya. Ternyata dalam hidup tidak semua buah yang kita terima adalah benih yang pernah kita tabur, ya bro.

Aku merindukannya. Aku merindukan saat-saat kita bisa berbicara terbuka dengan mata berat dan otak setengah bekerja itu. Tapi sorry, aku sudah berhenti mabuk bro. Bagaimana denganmu? Kalau kau masih suka mabuk, berhentilah. Itu saranku, berhentilah! Dia merusak akal sehatmu dan mengacaukan ritme tempramenmu. Berhentilah merusak diri sendiri. Karena siapapun pacarmu sekarang, bila dia benar-benar mencintaimu, dia pasti juga menginginkan hal yang sama denganku. Hehehe...jangan salah ngerti, aku tidak mencintaimu, katakan saja...aku mengkuatirkanmu, karena aku ngerti kamu, karena kita sahabat. Setidaknya pernah.

Apa kabar David? Apa kabar Mas Os? Apa kabar orang rumah? Aku ingat malam saat aku di kamarmu. Malam itu kamu lagi main game sementara aku hanya diam merasakan dada yang terhimpit saat kita dengar nada sms di hp ku. Renny, nama itu yang ada di layar. Wajar aku seneng, tapi yang aneh kenapa kau juga kelihatan begitu gembira? Hanya ada satu jawaban logis; kau merasakan apa yang aku rasakan saat itu. Bersyukurlah karena kita tak bersama kesokan harinya saat Renny memutuskan untukmeninggalkanku. Aku sudah terlalu berat menahan emosiku sendiri untuk menenangkanmu yang pasti akan bereaksi lebih keras dariku bila saat itu kau ada di tempat itu....

Ah, Roxy...kau memang sahabat yang baik. Di manapun kau kini berada dan Rapapun kabarmu, jaga dirimu baik-baik. Sahabat memang datang dan pergi, tapi persahabatan sepertinya memang bertahan lebih lama ya....

Baca Selengkapnya......

Diantara semua, kaulah yang paling aku hormati. Kata-katamulah yang paling aku dengar, karena kaulah yang membentukku, mengajariku, mendampingiku dan karena…kaulah yang mengasuhku.

Naning2”Akan kukatakan padamu satu hal yang telah aku pikirkan pada malam-malam sebelum pagi ini. Aku tahu hari ini akan datang meskipun aku tidak pernah menginginkannya. Seberapapun aku berharap akan tidak hadirnya hari ini, toh pada kenyataannya datang juga dan aku tidak punya pilihan lain kecuali menerimanya dengan ikhlas.

Orang yang akan kita bicarakan ini mungkin adalah orang biasa bagimu, tapi tidak bagiku. Di mataku dia adalah orang yang luar biasa. Dia telah berubah? Ya, dan bahkan aku sudah tidak mengenalinya lagi. Tapi di dalam hatiku aku selalu yakin masih ada dia yang dulu di dalam dirinya; orang yang lembut, sabar dan berjiwa seperti samudera.

Bagiku dia tidak hanya cinta pertamaku. Lebih dari itu, dia sudah seperti anakku. Aku yang menemukannya saat dia tersesat dan tak tahu apa-apa 9 tahun yang lalu. Aku yang mengajarinya dan membentuknya hingga sekarang. Kebahagiaannya adalah keberhasilanku dan kesedihannya adalah kegagalanku.

Kau tidak pernah mengerti besarnya rasa sayangku padanya. Tidak! tidak, kau tak akan pernah mengerti. Rasa sayangku padanya melebihi pasangan hidup. Aku menyanyanginya seperti aku menyayangi anakku sendiri.

Dan pilihan kebahagiaannya adalah kau, bukan lagi aku.

Naning4 Sekarang, katakan padaku dengan jelas. Apakah kau berjanji akan selalu mendampinginya dan selalu mencintainya? Jawablah sekarang juga, ya atau tidak. Jika jawabanmu adalah ’ya’ maka aku akan ikhlas.Kurelakan dia bersamamu. Tapi bila jawabanmu adalah ’tidak’ maka putuskan hubunganmu dengannya saat ini juga! Aku tidak akan peduli dan akan mampu menerima sebasar apapun rasa marah yang akan dia lampiaskan padaku karena bagiku bukan rasa marah itu yang menakutkanku. Yang lebih kutakutkan adalah melihatnya bersedih dan menangis lirih sendirian tanpa seorang pun yang tahu.”

”Ya, aku akan selalu bersamanya dan selalu mencintainya sampai dia sendiri yang mengatakan ’tidak’”

”Baiklah. Sekarang aku merasa jauh lebih tenang. Aku tidak akan berkata apa-apa lagi. Aku titipkan dia padamu dan setelah ini, aku tidak akan ikut campur dalam masalah apapun di antara kalian.’

Dan kaupun pergi, pagi itu. Sendirian kau menyusuri jalan Semarang – Jogja dengan hati remuk redam. Sekarang aku bisa merasakan betapa kosongnya jiwa kamu saat itu dan tahun-tahun setelah itu karena saat itu kau masih terus setia menungguku.

Sekuat apapun aku berusaha, tak akan bisa aku maafkan diriku sendiri. Penyesalan ini begitu dalam hingga kau pun tak akan pernah tahu. Maka saat kau memutuskan akan menikah, batinku menangis bahagia. Aku berterima kasih pada Tuhan karena telah memberiku kesempatan menebus kesalahanku. Hanya dengan rasa iklas inilah aku bisa menyempurnakan rasa sayangku padamu.

Aku tak pernah tahu hatimu terbuat dari apa hingga memiliki ketegaran yang luar biasa seperti itu. Yang aku tahu, hanya dari manusia berhati emaslah lahir kasih sayang setulus yang pernah kau berikan padaku. Hanya manusia-manusia yang terpilih yang memiliki itu.

Tidak, kau tak pernah menyia-nyiakanku, justru sebaliknya. Aku yang begitu bodoh membiarkanmu pergi. Kaulah yang terbaik yang pernah ada dan kini kau telah berada di tempat terbaik didampingi yang terbaik juga. Cita-citaku untuk melihatmu menjadi seorang dokter pun telah terwujud. Sempurnalah semuanya.

317770932l
Kini telah kutebus kesalahanku dan kebodohanku. Aku tak pernah menyesal pernah memiliki sosok sepertimu dalam kehidupanku.

Samwise Gambee berkata, ”Untuk apa kita berjalan begitu jauh, melewati segala yang tampak sia-sia ini untuk sebuah tujuan yang tidak jelas padahal kita berhak menolak beban yang dibebankan atas pundak kita itu? Hanya ada satu jawaban, karena kita percaya akan sebuah kebaikan. Dan seberapapun itu, itu selalu pantas diperjuangkan.”

Tampaknya tanpa sadar kita sudah melewati itu meskipun semua masih jauh dari akhir. Karena akhir adalah sebuah awal dari sebuah pembaharuan. Itulah semangat yang selalu menyala dalam hatimu, yang membuatmu mampu bertahan melewati tahun-tahun penuh kekosonganmu...saat kau menungguku.

Naning, terima kasih. Selalu ada tempat di dalam hatiku untukmu, sampai kapanpun, meskipun itu hanya sebagai kenangan. Jaga kandunganmu baik-baik...

Baca Selengkapnya......

Memang benar, kita memang berasal dari cerita yang jauh
kusadari itu kini.
Saat aku tiba di pendapa kota
Kau berdiri di sana, menatap ke utara
dan menggambar padaku sebuah aksara
Tentang nestapa
Tentang sebuah karma

Kutawarkan padamu sebuah mantra
Karena kulihat sesuatu yang tak kau lihat
ada dalam rautmu
Air mata yang seperti magma
dan belas yang adalah iblis
Mengutuk senja dalam pelupuk matamu
perih...

Suatu kali kau berkata
”Tuan, bebaskan aku”
Dan kuselamatkan dirimu.
Karena memang benar yang kutakutkan
adalah selamat tinggal yang kekal
Yang mengantarku jauh di ujungmu
Sempat, meski hanya sesaat
aku berpaling

Dan kulihat kau berdiri di sana, menatap ke utara
jauh diantara kaligrafi cahaya.
Seakan kau telah berdiri di sana
Untuk selama-lamanya...

Baca Selengkapnya......